Peralatan trafo tenaga merupakan bagian penting dalam jaringan tenaga
listrik. Peralatan ini perlu untuk dijaga kondisinya agar dapat beroperasi
optimal. Salah satu bagian penting yang dapat menggambarkan kondisi trafo secara
keseluruhan adalah peralatan isolasi. Peralatan isolasi trafo terdiri dari isolasi cair (minyak) dan isolasi
padat (kertas). Saat ini PT PLN telah melakukan beberapa pengujian untuk
mengetahui kualitas isolasi trafo, yaitu :
a. Tegangan Tembus Minyak (Breakdown Voltage)
Merupakan
pengujian untuk mengetahui pada tegangan berapa isolasi minyak trafo mengalami
breakdown. Metode pengujian yang dapat dilakukan antara lain ASTM D-1816 dan
ASTM D-877. Standar nilai hasil pengujian untuk kedua metode tersebut adalah:
Semakin tinggi nilai hasil
pengujian tegangan tembus minyak, maka kekuatan isolasi minyak juga akan
semakin tinggi. Tegangan
tembus minyak mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya partikel-partikel
hasil oksidasi dan kandungan air dalam minyak.
Dalam membuat analisa kondisi isolasi, selain hasil pengujian kekuatan
dielektrik harus diperhatikan juga kandungan air dan oksigen. Kombinasi antara dua zat ini dengan
energi panas akan mengakibatkan kerusakan pada isolasi kertas sebelum nilai
kekuatan dielektrik di bawah standar.
b. Tegangan Antar Permukaan (Interfacial
Tension / IFT)
Adalah pengukuran tegangan antar permukaan minyak
dengan air. Nilai IFT adalah besarnya daya yang dibutuhkan untuk menarik sebuah
cincin kecil ke atas sejauh 1 cm melalui permukaan antara air dan minyak (ASTM
D-971). Minyak yang bagus (baru) mempunyai nilai IFT antara 40 – 50 dyne/cm.
Nilai IFT dipengaruhi oleh banyaknya partikel-partikel kecil hasil oksidasi
minyak dan kertas. Oksidasi akan menghasilkan air dalam minyak, meningkatkan
nilai keasaman minyak dan pada kondisi tertentu akan menyebabkan
pengendapan(sludge). Standar hasil pengujian IFT menggunakan metode ASTM D-971
[7] adalah sebagai berikut
IFT
|
<69 kV
|
69 – 288 kV
|
288 kV
|
ASTM D-971
|
24
|
26
|
30
|
Minyak harus di reklamasi ketika nilai IFT
mencapai 25 dyne/cm. Pada kondisi ini, minyak sudah banyak mengandung kontaminasi
hasil oksidasi dan akan terjadi pengendapan.
c. Kandungan air dalam minyak (Water content)
Salah satu hal yang membahayakan trafo adalah
kandungan air. Kandungan air dan oksigen yang tinggi akan mengakibatkan korosi, menghasilkan asam,
endapan dan cepat menurunkan usia trafo. Dari hasil penelitian EPRI diperolah
bahwa setiap peningkatan kandungan air 2 kali lipat pada temperatur yang sama akan
menurunkan usia isolasi menjadi 0.5 kali. Kandungan air dalam trafo dapat
berasal dari udara saat trafo dibuka untuk keperluan inspeksi, dan apabila
terjadi kebocoran maka uap air akan masuk ke dalam trafo karena perbedaan
tekanan parsial uap air.
Standar hasil pengujian kandungan air dalam minyak menggunakan metode
ASTM D-1533 [2] adalah sebagai berikut :
Kandungan Air
|
<69 kV
|
69 – 288 kV
|
288 kV
|
ASTM D-1533
|
35
|
25
|
20
|
Tabel 2. Standar hasil
pengujian kandungan air dalam minyak
Prosentase saturasi air dalam minyak dapat di Download disini...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tambahkan Komentar Anda Disini..!!!