Sistem
eksitasi adalah sistem pasokan listrik DC sebagai penguatan pada generator
listrik atau sebagai pembangkit medan magnet, sehingga suatu generator dapat
menghasilkan energi listrik dengan besar tegangan keluaran generator bergantung
pada besarnya arus eksitasinya. Sistem ini merupakan sistem yang vital pada proses pembangkitan listrik dan
pada perkembangannya, sistem Eksitasi pada generator listrik ini dapat
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Sistem Eksitasi dengan menggunakan sikat (brush excitation)
2. Sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation).
Rabu, 30 Mei 2012
PENGARUH HARMONIK PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI.doc
Beban
Non-linear dan Arus Harmonik
Sebelum
membahas apa itu pengaruh harmonik pada transformator distribusi, kita harus
memahami yang disebut dengan beban non-linear serta arus harmonik.
Dalam
sistem tenaga listrik dikenal dua jenis beban yaitu beban linier dan beban
non-linier. Beban linier adalah beban yang memberikan bentuk gelombang keluaran
yang linier artinya arus yang mengalir sebanding dengan impedensi dan perubahan
tegangan. Sedangkan beban non-linier adalah bentuk gelombang keluarannya tidak
sebanding dengan tegangan dalam setiap setengan siklus sehingga bentuk
gelombang arus maupun tegangan keluarannya tidak sama dengan gelombang
masukannya (mengalami distorsi). Berbeda dengan beban-beban listrik yang
menarik arus sinusoidal (sebentuk dengan tegangan yang menyuplainya),
beban-beban elektronik menarik arus dengan bentuk non-sinusoidal, walaupun
disuplai dari sumber tegangan sinusoidal. Beban yang memiliki sifat ini disebut
sebagai beban non-linier.
Partial Discharge dan Kegagalan Bahan Isolasi
Partial discharge
(peluahan parsial) adalah peristiwa pelepasan/loncatan bunga api listrik yang
terjadi pada suatu bagian isolasi (pada rongga dalam atau pada permukaan)
sebagai akibat adanya beda potensial yang tinggi dalam isolasi tersebut Partial
discharge dapat terjadi pada bahan isolasi padat, bahan isolasi cair maupun
bahan isolasi gas. Mekanisme kegagalan pada bahan isolasi padat meliputi
kegagalan asasi (intrinsik), elektro mekanik, streamer, thermal dan kegagalan
erosi. Kegagalan pada bahan isolasi cair disebabkan oleh adanya kavitasi,
adanya butiran pada zat cair dan tercampurnya bahan isolasi cair. Pada bahan
isolasi gas mekanisme townsend dan mekanisme streamer merupakan penyebab
kegagalan. Dari uraian di atas menunjukkan bahwa kegagalan isolasi ini
berkaitan dengan adanya partial discharge.
Pengujian Kualitas Isolasi
Peralatan trafo tenaga merupakan bagian penting dalam jaringan tenaga
listrik. Peralatan ini perlu untuk dijaga kondisinya agar dapat beroperasi
optimal. Salah satu bagian penting yang dapat menggambarkan kondisi trafo secara
keseluruhan adalah peralatan isolasi. Peralatan isolasi trafo terdiri dari isolasi cair (minyak) dan isolasi
padat (kertas). Saat ini PT PLN telah melakukan beberapa pengujian untuk
mengetahui kualitas isolasi trafo, yaitu :
a. Tegangan Tembus Minyak (Breakdown Voltage)
Merupakan
pengujian untuk mengetahui pada tegangan berapa isolasi minyak trafo mengalami
breakdown. Metode pengujian yang dapat dilakukan antara lain ASTM D-1816 dan
ASTM D-877. Standar nilai hasil pengujian untuk kedua metode tersebut adalah:
SYNCHRONIZING GENERATOR
SYNCHRONIZING
GENERATOR
Synchronizing generator adalah memparalelkan kerja dua buah generator atau lebih untuk mendapatkan daya sebesar jumlah generator tersebut dengan syarat syarat yang telah ditentukan.
Syarat syarat dasar dari parallel generator adalah sebagai berikut :
1. Mempunyai tegangan kerja yang sama
2. Mempunyai urutan phase yang sama
3. Mempunyai frekuensi kerja yang sama
4. Mempunyai sudut phase yang sama
Dalam kerja parallel generator tidak cukup hanya berdasar pada syarat syarat diatas ada hal lain yang perlu diketahui sebagai penjabaran syarat syarat diatas . Adapun penjabarannya sebagai berikut:
Synchronizing generator adalah memparalelkan kerja dua buah generator atau lebih untuk mendapatkan daya sebesar jumlah generator tersebut dengan syarat syarat yang telah ditentukan.
Syarat syarat dasar dari parallel generator adalah sebagai berikut :
1. Mempunyai tegangan kerja yang sama
2. Mempunyai urutan phase yang sama
3. Mempunyai frekuensi kerja yang sama
4. Mempunyai sudut phase yang sama
Dalam kerja parallel generator tidak cukup hanya berdasar pada syarat syarat diatas ada hal lain yang perlu diketahui sebagai penjabaran syarat syarat diatas . Adapun penjabarannya sebagai berikut:
Teknik Pengujian Dg TEg AC.ppt
Ciri Ciri Transformator Uji
•Perbandingan lilitan besar
•Perbandingan lilitan besar
•Kapasitas kVA kecil
•Satu phasa
(kecuali keperluan khusus perlu 3 Phasa)
(kecuali keperluan khusus perlu 3 Phasa)
•Salah satu ujung lilitan di ketanahkan
•Perencanaan isolasi hanya diperhitungkan sampai tegangan uji maksimum
(Tidak diharapkan menerima OverVoltage)
(Tidak diharapkan menerima OverVoltage)
•Konstruksi sedemikian sehingga gradien tegangan (dV/dt) seragam dan osilasi dapat diabaikan
Konstruksi Transformator Uji
•Pengoperasian singkat (tidak ada masalah pendinginan trafo)
•Sistem Isolasi Minyak
•Inti umumnya Core Type
•Lilitan berbentuk (50-60 kV)
Polylayer Polyline Wound Disc Winding”
Lilitan Primer digulung di Inti, sedangkan lilitan sekundernya digulung di luar lilitan primernya. Distribusi tegangan tidak linier, jadi ditambahkan perisai statis)
materi selengkapnya silahkan Download disini...!!!
Konstruksi Transformator Uji
•Pengoperasian singkat (tidak ada masalah pendinginan trafo)
•Sistem Isolasi Minyak
•Inti umumnya Core Type
•Lilitan berbentuk (50-60 kV)
Polylayer Polyline Wound Disc Winding”
Lilitan Primer digulung di Inti, sedangkan lilitan sekundernya digulung di luar lilitan primernya. Distribusi tegangan tidak linier, jadi ditambahkan perisai statis)
KOORDINASI ISOLASI
Koordinasi Isolasi adalah Korelasi antara daya isolasi alat-alat dan rangkaian listrik dengan karakteristik alat-alat pelindungnya sehingga isolasi terlindungi dari bahaya tegangan lebih secara ekonomis.
Koordinasi Isolasi dinyatakan dalam bentuk langkah-langkah yang diambil untuk menghindari kerusakan terhadap alat-alat listrik akibat over voltage dan membatasi lompatan sehingga tidak menimbulkan kerusakan
Tujuan Koordinasi Isolasi
Tujuan Koordinasi Isolasi adalah melindungi peralatan dan melakukan penghematan (ekonomis)
Dengan kedua tujuan tsb suatu STL akan :
Dengan kedua tujuan tsb suatu STL akan :
-Memiliki daya isolasi yang dapat diatur sedemikian rupa
-Kualitas pelayanan menjadi semakin baik
-Biaya yang dikeluarkan minimum
-Kualitas pelayanan menjadi semakin baik
-Biaya yang dikeluarkan minimum
Arrester
Karena bumi
dikatakan sebagai benda yang mempunyai muatan positif pada permukaannya. Oleh
karena itu muatan negatif yang berada dibagian bawah awan akan tertarik oleh
muatan positif yang ada di bumi, proses pengaliran muatan negatif dari awan
menuju kebumi inilah yang dinamakan Petir.
Muatan
cenderung berkumpul pada tempat-tempat yang runcing, sehingga Petir cenderung
pula menuju pada tempat-tempat tersebut. Mengingat besar/banyaknya elektron
yang mengalir, maka disini akan mengalir pula arus listrik yang sangat besar
sekali, nilainya dapat mencapai ratusan kilo Ampere. Awan bermuatan dapat
terbentuk jika pada suatu daerah terdapat udara yang lembab dan gerakan angin
keatas. Kelembapan ditimbulkan karena adanya pengaruh sinat matahari yang
menyebabkan terjadinya penguapan air diatas permukaan tanah, uap air udara
panas ini akan naik keatas karena adanya updraft (gerakan keatas) dari udara
yang membentuk lapisan-lapisan awan. Pergerakan udara keatas terus menerus ini akan
menyebabkan terjadinya pembentukan awan bermuatan dengan diameter beberapa
kilometer dengan ketinggian hingga mencapai sekitar 10 km dan bagian awan
terendah umumnya terletak antara 1 sampai 2 km diatas tanah sambaran Petir juga
dibagi atas dua bagian .Selasa, 29 Mei 2012
Senin, 28 Mei 2012
ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR
Perancangan Instalasi Listrik dengan menggunakan sistem busbar trunking, banyak dipakai di dalam instalasi listrik di pabrik dan gedung bertingkat, sedangkan di dalam perancangan instalasi di kapal belum ada yang menerapkannya, di dalam perancangan instalasi listrik di kapal pada umumnya menggunakan cara konvesional yaitu medianya menggunakan kabel.
Pada penulisan tugas akhir akan dikaji secara teknis dan ekonomis mengenai perancangan instalasi listrik penerangan menggunakan system busbar dan membandingkannya dengan system konvensional pada kapal MT Avila. Hal ini meliputi kebutuhan penerangan, besarnya kebutuhan harga yang diperlukan dan desain penginstalasiannya. Sebagai hasil yang diperoleh bahwa dalam perancangan instalasi listrik penerangan menggunakan busbar trunking ini kurang tepat apabila diterapkan pada kapal tanker (MT. Avila) kerena beban yang digunakan pada kapal tersebut tidak begitu besar sehingga cukup dengan menggunakan sistem konvensional saja. Dan untuk prosentase harga yang dikeluarkan lebih mahal 1,9 dari system konvensional
Pada penulisan tugas akhir akan dikaji secara teknis dan ekonomis mengenai perancangan instalasi listrik penerangan menggunakan system busbar dan membandingkannya dengan system konvensional pada kapal MT Avila. Hal ini meliputi kebutuhan penerangan, besarnya kebutuhan harga yang diperlukan dan desain penginstalasiannya. Sebagai hasil yang diperoleh bahwa dalam perancangan instalasi listrik penerangan menggunakan busbar trunking ini kurang tepat apabila diterapkan pada kapal tanker (MT. Avila) kerena beban yang digunakan pada kapal tersebut tidak begitu besar sehingga cukup dengan menggunakan sistem konvensional saja. Dan untuk prosentase harga yang dikeluarkan lebih mahal 1,9 dari system konvensional
Arester Pada GIS 500Kv
Dalam melakukan penyaluran daya listrik sering kali suatu sistem tenaga
listrik mengalami gangguan yang mengakibatkan terputusnya aliran listrik ke
beban atau konsumen, gangguan tersebut diantaranya diakibatkan oleh adanya
surja petir atau surja hubung, terutama pada sistem tega ngan 500 KV
listrik mengalami gangguan yang mengakibatkan terputusnya aliran listrik ke
beban atau konsumen, gangguan tersebut diantaranya diakibatkan oleh adanya
surja petir atau surja hubung, terutama pada sistem tega ngan 500 KV
Transmisi Tenaga Listrik
Secara umum sistem tenaga listrik terdiri dari :
1. Pusat Pembangkit Listrik (Power Plant)
Yaitu tempat energi listrik pertama kali dibangkitkan, dimana terdapat turbin sebagai penggerak mula
(Prime Mover) dan generator yang membangkitkan listrik. Biasanya dipusat pembangkit listrik juga
terdapat gardu induk. Peralatan utama pada gardu induk antara lain : transformer, yang berfungsi untuk
menaikan tegangan generator (11,5 kV) menjadi tegangan transmisi /tegangan tinggi (150kV) dan juga
peralatan pengaman dan pengatur. Jenis pusat pembangkit yang umum antara lain PLTA (pembangkit
Filter Aktif Seri
Pada era sekarang ini, permasalahan kualitas daya pada sistem tegangan rendah banyak dibahas dalam forum-forum kelistrikan. Permasalahan kualitas daya sistem disebabkan meningkatnya penggunaan power electronic oleh konsumen listrik. Komponen power electronic tersebut seperti Dioda, Thyristor, IGBT, Mosfet sebagai perangkat switching yang banyak digunakan aplikasinya pada beban elektronik seperti: komputer, power supply, elektronik ballast, pengatur kecepatan motor listrik (ASD) pada sistem saluran tegangan rendah. Perangkat elektronik tersebut merupakan beban non linear yang menghasilkan kerusakan (distorsi) pada gelombang sinusoidal murni pada sistem distribus.
Jumat, 25 Mei 2012
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
Komponen-Komponen Utama Pada Saluran Udara
Tegangan Tinggi
Komponen-komponen utama pada saluran udara tegangan tinggi
terdiri dari:
Menara transmisi atau tiang transmisi beserta pondasinya
Isolator-isolator
Kawat penghantar (Conductor)
Kawat tanah (Ground wires)
1. Menara atau tiang transmisi
Prinsip Kerja Dioda
Dioda
ditemukan oleh J.A Fleming pada tahun 1904, seorang ilmuwan dari inggris (1849-1945).
Mungkin bagi anda seorang yang hobby dengan elektronika atau seorang sarjana
elektro, mungkin anda sudah sangat familiar dengan komponen elektronika yang
namanya dioda. Bahkan
untuk memahami cara kerjanya mungkin sangat mudah sekali bagi anda. Dioda adalah salah satu komponen yang sangat sering digunakan seperti halnya resistor dan kapasitor. Secara sederhana sebuah dioda bisa kita
asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut akan terbuka manakala air yang mengalir dari belakang katup menuju kedepan, sedangkan katup akan menutup oleh dorongan aliran air dari depan katup. Atau untuk bisa lebih mengetahui teori dasar dari dioda, berikut saya
kan membahasnya.
I.
Simbol Umum Dioda
Gambar
simbol dioda
ENERGI ALTERNATIVE
PENGERTIAN ENERGI ALTERNATIVE
Energi alternatif adalah energi pengganti
daripada energi yang sering kita gunakan misalnya:
Minyak Tanah, Batu bara, atau Bensin
dimana sumber energi ini merupakan bahan bakar fosil yang nantinya bisa habis. Energi
alternatif merupakan energi yang bisa terbarukan atau bisa dipakai
terus-menerus, mudah didapatkan dan ramah lingkungan.
Contoh energi alternative:
Matahari
Angin
Air
Panas Bumi
Biogas
Minyak Hewani
Minyak Nabati (Biodiesel)
PRINSIP KERJA PLTA
Sebelumnya
kita harus tau apa itu PLTA , Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bekerja
dengan cara merubah energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi
mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi
listrik(dengan bantuan generator).
Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar orang.
Komponen – kompnen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi.
Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar orang.
Komponen – kompnen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi.
Menyulap Gelombang Laut jadi Energi Listrik
Alam menyediakan banyak sumber daya
yang bisa diolah menjadi energi alternatif. Gelombang air laut termasuk salah
satunya. Memanfaatkan sumber daya alam tersebut, Zamrisyaf, salah satu staf
perencanaan PLN di wilayah Sumatera Barat, mengembangkan sebuah pembangkit
listrik.
Memanfaatkan Sistem Bandul
Pembangkit listrik yang digagas
Zamrisyaf dibuat dengan memanfaatkan tenaga gelombang laut dan sistem bandulan.
Rancang bangunnya berbentuk ponton, sampan yang rendah dan lebar, yang
ditempatkan mengapung di atas permukaan air laut.
ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK
ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK
Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa pada Rangkaian Listrik tidak dapat dipisahkan dari penyusunnya sendiri, yaitu berupa elemen atau komponen. Pada bab ini akan dibahas elemen atau komponen listrik aktif dan pasif.
Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa pada Rangkaian Listrik tidak dapat dipisahkan dari penyusunnya sendiri, yaitu berupa elemen atau komponen. Pada bab ini akan dibahas elemen atau komponen listrik aktif dan pasif.
Elemen Aktif
Elemen aktif adalah elemen yang menghasilkan energi, pada mata kuliah Rangkaian Listrik yang akan dibahas pada elemen aktif adalah sumber tegangan dan sumber arus. Pada pembahasan selanjutnya kita akan membicarakan semua yang berkaitan dengan elemen atau komponen ideal. Yang dimaksud dengan kondisi ideal disini adalah bahwa sesuatunya berdasarkan dari sifat karakteristik dari elemen atau komponen tersebut dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar. Jadi untuk elemen listrik seperti sumber tegangan, sumber arus, kompone R, L, dan C pada mata kuliah ini diasumsikan semuanya dalam kondisi ideal.
1. Sumber Tegangan (Voltage Source)
Sumber tegangan ideal adalah suatu sumber yang menghasilkan tegangan yang tetap, tidak tergantung pada arus yang mengalir pada sumber tersebut, meskipun tegangan tersebut merupakan fungsi dari t.
Sifat lain :
Sifat lain :
Kamis, 24 Mei 2012
KONSEP RANGKAIAN LISTRIK
Definisi - Definisi
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup. Elemen atau komponen yang akan dibahas pada mata kuliah Rangkaian Listrik terbatas pada elemen atau komponen yang memiliki dua buah terminal atau kutub pada kedua ujungnya. Untuk elemen atau komponen yang lebih dari dua terminal dibahas pada mata kuliah Elektronika. Pembatasan elemen atau komponen listrik pada Rangkaian Listrik dapat dikelompokkan kedalam elemen atau komponen aktif dan pasif. Elemen aktif adalah elemen yang
menghasilkan energi dalam hal ini adalah sumber tegangan dan sumber arus, mengenai sumber ini akan dijelaskan pada bab berikutnya. Elemen lain adalah elemen pasif dimana elemen ini tidak dapat menghasilkan energi, dapat dikelompokkan menjadi elemen yang hanya dapat menyerap energi dalam hal ini hanya terdapat pada komponen resistor atau banyak juga yang menyebutkan tahanan atau hambatan dengan simbol R, dan komponen pasif yang dapat menyimpan energi juga diklasifikasikan menjadi dua yaitu komponen atau lemen yang menyerap energi dalam bentuk medan magnet dalam hal ini induktor atau sering juga disebut sebagai lilitan, belitan atau kumparan dengan simbol L, dan kompone pasif yang menyerap energi dalam bentuk medan magnet dalam hal ini adalah kapasitor atau sering juga dikatakan dengan kondensator dengan simbol C,
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup. Elemen atau komponen yang akan dibahas pada mata kuliah Rangkaian Listrik terbatas pada elemen atau komponen yang memiliki dua buah terminal atau kutub pada kedua ujungnya. Untuk elemen atau komponen yang lebih dari dua terminal dibahas pada mata kuliah Elektronika. Pembatasan elemen atau komponen listrik pada Rangkaian Listrik dapat dikelompokkan kedalam elemen atau komponen aktif dan pasif. Elemen aktif adalah elemen yang
menghasilkan energi dalam hal ini adalah sumber tegangan dan sumber arus, mengenai sumber ini akan dijelaskan pada bab berikutnya. Elemen lain adalah elemen pasif dimana elemen ini tidak dapat menghasilkan energi, dapat dikelompokkan menjadi elemen yang hanya dapat menyerap energi dalam hal ini hanya terdapat pada komponen resistor atau banyak juga yang menyebutkan tahanan atau hambatan dengan simbol R, dan komponen pasif yang dapat menyimpan energi juga diklasifikasikan menjadi dua yaitu komponen atau lemen yang menyerap energi dalam bentuk medan magnet dalam hal ini induktor atau sering juga disebut sebagai lilitan, belitan atau kumparan dengan simbol L, dan kompone pasif yang menyerap energi dalam bentuk medan magnet dalam hal ini adalah kapasitor atau sering juga dikatakan dengan kondensator dengan simbol C,
Langganan:
Postingan (Atom)